Senin (15/01), Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, mengatakan bahwa peristiwa Situjuah menjadi momen penting bagi generasi muda untuk melakukan introspeksi terhadap kontribusinya dalam mengisi kemerdekaan. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi inspektur upacara peringatan peristiwa Situjuah di lapangan Chatib Sulaiman, Situjuah Batua, Lima Puluh Kota. Lebih lanjut, Wagub mengatakan bahwa perubahan zaman yang terjadi jangan menjadi penghambat untuk selalu melestarikan sejarah perjuangan. Generasi muda hendaknya senantiasa gigih melanjutkan perjuangan dengan kegigihan dalam memberikan manfaat pada NKRI.

Secara khusus, Wagub Sumbar juga mengingatkan, di tengah-tengah penyelenggaraan pesta demokrasi hendaknya satuan TNI, Polri, dan ASN mampu menjadi teladan yang berperan dalam menjaga kesatuan dan kesatuan bangsa.

Peristiwa Situjuah merupakan sebuah tragedi perjuangan yang terjadi pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlangsung dalam kurun waktu 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949. Pada tanggal 15 Januari 1949, sembilan orang pejuang yang tengah merencanakan langkah-langkah perjuangan dikepung dan diberondong oleh pasukan militer Belanda. Dari kutipan sejarah Peristiwa Situjuah yang dibacakan di sela upacara, tercatat sebanyak 69 pejuang gugur dalam mempertahankan NKRI.

Upacara peringatan peristiwa Situjuah diikuti oleh satuan TNI, Polri, Korpri, unsur Basarnas, pemadam kebakaran, mahasiswa/pelajar, serta keluarga pejuang korban Peristiwa Situjuh. Turut menghadiri upacara, Ketua DPRD Sumbar Supardi, jajaran Forkopimda Sumbar, Pj. Walikota Payakumbuh Jasman, jajaran pemkab Lima Puluh Kota, keluarga para pejuang, tokoh masyarakat, jajaran perangkat daerah se-Sumatra Barat, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai dan bundo kanduang se-Kecamatan Situjuah Limo Nagari.