Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Erinaldi, menghimbau seluruh komponen masyarakat untuk menjaga pemilu badunsanak di Sumbar. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi salah satu narasumber secara online, dalam dialog interaktif dengan kanal Pro 1 Padang RRI, pada Senin (22/01). Dialog interaktif kali ini bertema "Pemilu Merajut Persatuan, Bukan Perseteruan". Turut menjadi narasumber pada dialog yakni Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumbar, Prof. Duski Samad yang hadir secara langsung di studio. narasumber lainnya yang hadir secara online yakni praktisi dari Unand, Dr. Elfitra.

Lebih lanjut, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar pada kesempatan itu berharap pemilu 2024 berlangsung damai secara keseluruhan. ia mengatakan, semua unsur dari mulai TNI/Polri, ASN hingga lembaga lembaga adat dan agama harus senantiasa bersinergi untuk menciptakan kerukunan. Ia pun ingin Sumbar menjadi cermin dalam melaksanakan demokrasi yang baik sehingga seluruh tahapan pemilu dapat berlangsung aman dan tertib.

Sementara itu, Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan bahwa keamanan bukan saja merupakan tanggung jawab unsur TNI/Polri, namun merupakan hak dan tanggung jawab bersama semua komponen masyarakat. keamanan dilingkungan dapat diciptakan melalui kearifan lokal. Adapun untuk pengamanan pemilu 2024, unsur TNI yakni babinsa telah berkoordinasi dengan unsur kecamatan, perangkat nagari hingga babinkhamtibmas untuk mensosialisasikan pada masyarakat agar senantiasa menjaga ketertiban. 

Pada kesempatan yang sama, Prof. Duski Samad menyampaikan bahwa berdasarkan pengamatannya, kecil kemungkinan dapat terjadi perseteruan di Sumbar, mengingat potensi nilai nilai budaya dan agama yang selama ini selalu dipegang teguh di ranah Minang. Kendati begitu, semua pihak tetap harus mengedepankan kewaspadaan untuk mencegah hal hal yang tak diinginkan.

Sebagai penutup, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar menyatakan bahwa semua unsur harus memiliki semangat dalam bernegara. Ia menambahkan, Pemilu hanyalah sarana untuk bernegara yakni memilih pemimpin. Oleh karena itu, semua kontestan yang mengikuti pesta demokrasi ini harus memiliki semangat yang baik dalam membangun bangsa. Warga masyarakat juga mesti dewasa dan cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Ia lantas mengingatkan pepatah Minang yang berbunyi 'biduak lalu kiambang batauik', yang dimaknai bahwa setelah pemilu usai, atau setelah terpilihnya pemimpin, maka hendaknya semua pihak melupakan kontestasi yang ada serta bersatu kembali untuk membangun bangsa.