Studi Komparatif Pengelolaan Kemajemukan, Pemprov Kaltim Kunjungi Sumbar
13 Februari 2020 14:11:23 WIB 14 Berita Terkini Tita Shania

Selasa (11/02) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri dari beberapa Biro termasuk Badan Kesbangpol setempat melakukan kunjungan ke provinsi Sumbar. Rombongan ini diterima oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar bersama jajarannya, serta kepala badan/kantor kesbangpol kabupaten/kota se- Sumbar, dan pertemuan singkat itu berlangsung di aula Ibis Hotel, Padang. Pada kesempatan itu, Kepala Biro PPOD Setdaprov Kalimantan Timur mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi pemprov Sumbar khususnya Kesbangpol Provinsi Sumbar bersama kabupaten kota yang telah menerima kunjungan pemprov Kaltim. Ia mengatakan, Kalimantan Timur berharap masukan dari provinsi Sumbar, berkaca pada kondisi majemuk dan heterogen yang ada di Sumbar. Berdasarkan hasil kunjungan dan koordinasi yang dilakukan, Pemprov Kaltim berharap nantinya dapat menerapkan penanganan kemajemukan seperti yang ada di Sumbar. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa ada 10 kabupaten dan Kota di Kaltim. Dengan luas wilayah sekitar 120.000 ribu persegi, Kaltim dikenal dengan sebutan Indonesia mini. Adapun Suku kaltim asli hanya berjumlah sekitar 33 % dari populasi yang ada dan selebihnya merupakan pendatang. Saat ini, ada 8 kecamatan yang erletak berbatasan dengan ibukota negara yang baru. Sehubungan dengan adanya wacana pemindahan ibukota, maka diperkirakan sekitar 120 ribu pegawai pemerintah akan pindah ke Kaltim Menanggapi paparan perwakilan pemprov Kaltim tersebut, Kaban Kesbangpol Prov. Sumbar, Nazwir, mengatakan bahwa pemprov Sumbar sangat bangga dengan kunjungan yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim, terlebih pertemuan ini bisa diselenggarakan bersama dengan jajaran pemkab/kota se- Sumbar. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah provinsi mesti cepat berorientasi, khususnya dalam mengelola kemajemukan. Ia menekankan, kesbangpol merupakan instansi yang harus cepat respon khususnya dalam mendeteksi dini segala potensi permasalahan, juga harus bisa mencari akar masalah. Kesbangpol pun harus bergaul dan berkoordinasi dengan siapa saja untuk menyelesaikan suatu masalah. Kesbangpol pun harus sejalan dengan kepala daerah. Ia menegaskan bahwa orang Sumbar umumnya orang yang rasional sehingga itu sangat mendukung stabilitas politik di daerah ini. Pada kesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpol Prov. Sumbar juga memperkenalkan potensi pariwisata maupun ragam kuliner yang ada di Sumbar, khususnya di Padang. Ia mengatakan wisata pegunungan sangat terkenal di Sumbar. Juga terdapat monumen bela negara di Payakumbuh dan tak jauh dari situ terdapat daerah Gunung Omeh yang terkenal dengan jeruk lokalnya. Lebih lanjut, ia juga mempromosikan Bukittinggi yang terkenal dengan sejarah peninggalan Belanda, serta Limapuluh Kota yang terkenal dengan Kelok Sembilan-nya, serta banyak tujuan wisata lainnya di Sumbar yang bisa dijadikan pilihan diantaranya Pulau Mandeh di Pesisir Selatan, kelok 44 di Danau Maninjau, maupun salah satu lokasi selancar terbaik dunia yakni di Mentawai. Adapun jajaran kabupaten/kota di Sumbar yang hadir pada pertemuan tersebut yakni Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kota Padang Panjang, Kabupaten Mentawai, Kota Padang, Kab. Pasaman, Kota Solok, Kab. Solok Selatan, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi.