Rabu (08/10), halaman Kantor Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat dipenuhi warna-warni sayuran segar hasil tani Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Jajaran ASN Badan Kesbangpol Sumbar maupun masyarakat dan karyawan perkantoran sekitar berbelanja sayur an egar yang dibawa langsung oleh petani. Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim, yang ikut berbelanja hasil tani tersebut mengatakan bahwa melalui kegiatan panen segar ini, kita tidak hanya berbelanja sayuran, tetapi uga membangun rantai solidaritas ekonomi antara petani dan masyarakat.
ia juga menyatakan bahwa pangan adalah salah satu sumbu stabilitas daerah. Ketersediaan, keterjangkauan, dan akses pangan turut menentukan ketenangan masyarakat. Ketika harga bahan pokok melonjak, keresahan mudah tumbuh. Ketika pasokan menipis, solidaritas sosial bisa retak. Maka menjaga pangan bukan hanya urusan dapur, tetapi urusan menjaga stabilitas daerah dan kesejahteraan rakyat.
Kegiatan ini adalah contoh konkret bagaimana pemerintah hadir menjembatani kepentingan produsen dan konsumen, memastikan pangan segar tersedia dengan harga terjangkau, sekaligus membuka ruang bagi petani muda untuk berkembang.
Di sinilah makna sebenarnya dari ketahanan pangan daerah bukan hanya soal panen, tetapi soal keberlanjutan; bukan sekadar produksi, tetapi juga akses dan keadilan.
Petani milenial dari Sungai Nanam adalah wajah baru pertanian Sumatera Barat — mereka membuktikan bahwa bertani bisa modern, kreatif, dan bernilai ekonomi tinggi. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, mereka bukan hanya menanam sayur, tetapi menanam harapan dan ketenangan sosial di tengah masyarakat. Mursalim lantas menghimbau agar masyarakat dan ASN mendukung langkah ini. Setiap sayuran yang dibeli hari ini bukan sekadar transaksi, tapi investasi bagi stabilitas daerah dan masa depan pangan Sumatera Barat.