Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Barat (BNNP Sumbar) menggelar upacara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 bersama Forkopimda Sumbar di Aula Lantai 2 BNNP Sumbar, Jumat (260/6). Upacara tersebut dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara virtual, dan turut dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol Prov. Sumbar dan para Kepala OPD terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Wapres mengatakan bahwa narkoba merupakan kejahatan lintas negara yang luar biasa. Penanganannya memerlukan peran berbagai pihak, termasuk masyarakat. Penanganan tersebut berupa upaya preventif, strategsi, dan perlu dilakukan penegakan hukum secara konsisten untuk pemberantasan. 

Wapres juga menambahan bahwa saat ini di Indonesia terus terjadi pertambahan penduduk alias bonus demografi. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan upaya agar generasi muda tidak terpapar narkoba. Para generasi muda harus hidup bahagia tanpa narkoba. Segenap elemen bangsa mesti menyelamatkan generasi masa depan dari kejahatan narkoba

Pada kesempatan itu, Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Khasril Arifin mengatakan upacara peringatan HANIl tahun ini mengangkat tema 'hidup 100 persen di era new normal: sadar, sehat, produktif tanpa narkoba'. Dalam melakukan tugas pokoknya, BNNP Sumbar terus berupaya untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba secara efektif. 

Pada 2019, BNNP Sumbar berhasil menyita barang bukti 400 ton ganja dan 5 kilogram sabu-sabu. Sementara, pada tahun ini, belum ada kasus besar yang diungkap. Hal ini dikarenakan ketatnya pengawasan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Sumbar di kawasan perbatasan, sehingga mempersulit jaringan yang akan melakukan penyelundupan ke Sumbar.

Pada upacara tersebut, BNNP Sumbar juga menyerahkan penghargaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada para pemerhati program anti narkoba di Sumbar.