Memasuki usia ke-80 tahun, Provinsi Sumatera Barat terus menunjukkan perkembangan positif di berbagai sektor pembangunan. Dari sisi pariwisata, periode Januari hingga Juli 2025 mencatat peningkatan signifikan. Kedatangan wisatawan internasional via udara naik 16,1%, dan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat tajam hingga 29,28%. Kunjungan wisata nusantara pun naik 25,1%, meskipun kedatangan domestik via udara sempat menurun 13,75%. Hal ini menunjukkan daya tarik Sumatera Barat sebagai destinasi wisata dunia semakin kuat.
Di bidang ekonomi, PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2025 mencapai Rp88,26 triliun, tumbuh 3,94% dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat inflasi tetap terkendali di angka 2,89%, sementara gini ratio menurun menjadi 0,282, mencerminkan pemerataan ekonomi yang lebih baik. Tingkat kemiskinan turun menjadi 5,35%, dan pengangguran terbuka berkurang hingga 1,73%. Hal ini menunjukkan ekonomi Sumbar semakin inklusif dan berpihak kepada masyarakat.
Di sisi lain, ekspor Sumatera Barat tumbuh pesat sebesar 36,96%, didominasi sektor pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan. Negara tujuan utama ekspor adalah India, Pakistan, dan Bangladesh, masing-masing dengan nilai lebih dari 350 juta dolar AS. Sementara itu, impor meningkat sebesar 2,98%, dengan Singapura, Malaysia, dan Brasil sebagai mitra dagang terbesar.
Dengan luas wilayah 42.119,542 km², terdiri dari 19 kabupaten/kota, 179 kecamatan, dan 1.265 nagari/desa/kelurahan, serta jumlah penduduk lebih dari 5,8 juta jiwa, Sumatera Barat terus berkomitmen membangun daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Momentum 80 tahun ini menjadi semangat bersama untuk menjadikan Sumatera Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan perdagangan yang semakin berkontribusi bagi Indonesia.